Blog Archive
-
▼
2015
(41)
-
▼
April
(14)
- Nilai UTS TAP
- Model Pengambilan Keputusan
- Kritik teori Rasionalitas Terkekang
- Teori Inkremental (Incremental Theory) Lindblom
- SOAL UTS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
- Nilai UTS Manajemen organisasi nirlaba
- Perencanaan Pembangunan
- Tugas Teori Administrasi Publik
- theories of public management
- Postmodern Theory
- Teori Institusional
- Arti Penting Administrasi publik
- THEORIES OF BUREAUCRATIC POLITICS
- Pengganti Kuis TAP
-
▼
April
(14)
Rabu, 29 April 2015
*oleh : Muhammad Eko Prasetyo
Simon
dalam Teori Rasional Terkekang menyatakan bahwa pilihan rasional para politikus
yang memperjuangkan kepentingan pribadi atau golongan lebih utama daripada
kepentingan masyarakat, akan secara otomatis atau alamiah dibatasi.
Proses pembuatan keputusan
administrasi dipengaruhi oleh tingkat koordinasi, keahlian dan tanggung jawab
pemangku jabatan, serta pelatihan yang mempengaruhi kualitas pembuatan
keputusan. Oleh karena itu, perlu keseimbangan antara kepentingan individu dan
tujuan yang ingin dicapai organisasi.
Beberapa prinsip administrasi
yang diakui antara lain sebagai berikut :
- Efisiensi administrasi
ditingkatkan melalui spesialisasi.
- Efisiensi ditingkatkan dengan
membagi anggota kelompok dalam suatu hierarki wwenang yang pasti.
- Efisiensi administrasi
ditingkatkan dengan mempersempit rentang kendali.
- Efisiensi ditingkatkan dengan
pengelompokan pekerjaan dan maksud pengawasan berdasarkan tujuan, proses,
pelanggan, atau tempat.
Analisis atau kritik :
Berdasarkan
penjelasan teori yang diungkapkan Herbert Simon diatas dalam aspek politik, saya
beranggapan bahwa keputusan yang seperti itu hanya akan menguntungkan
kepentingan pribadi para ellit politik, karena mereka kurang mementingkan
kepentingan publik. Keputusan yang seperti ini tentunya akan sangat
bertentangan dengan pemerintahan yang seharusnya mereka bisa mengedepankan
kepentingan masyarakat namun mereka lebih memperjuangkan kepentingan pribadai.
Artinya bahwa politikus itu pun nantinya akan mensengsarakan rakyat dan bisa
memperkaya diri dari setiap keputusan yang diambil.
Kemudian Simon mengajukan gagasan
mempertimbangkan rasionalitas dalam perilaku administratif. Idealnya, Simon
menunjukkan bahwa semua pengambilan keputusan akan mengikuti proses seperti
mata rantai. Namun, sistem di lapangan jarang sesederhana ini, dan orang tidak
selalu berakhir dengan mempertimbangkan perilaku alternatif waktu, pengetahuan,
dan kelompok. Sementara, rasionalitas secara kasar didefinisikan sebagai
perhatian atau keberpihakan pada pemilihan perilaku tertentu dari suatu sistem
nilai yang dapat dievaluasi.
Secara ringkas, Simon menjelaskan
bahwa banyak keputusan dibuat dengan mengabaikan aspek rasionalitas yang
diperhatikan dalam dunia ekonomi. Hal ini berbeda dengan rasionalitas dalam
administrasi publik yang disebutnya sebagai rasionalitas terbatas (bounded rationality).
Pengambilan keputusan dengan
rasionalitas yang terbatas ini terjadi karena keterbatasan dalam memperoleh
informasi yang valid dan sifat yang kompleks dari informasi itu sendiri.
Oleh karena itu untuk mewujudkan
keputusan rasional yang berasaskan pada prinsip administratif setiap individu
harus diberi bekal atau pelatihan khusus yang mampu mengasah dirinya untuk
menganalisa suatu permasalahan sebelum mengambil keputusan, tentunya keputusan
yang diambil itu diharapkan mampu menguntungkan bagi semua golongan (bukan
pribadi saja), dan yang paling penting adalah tetap menerapkan prinsip
administratif dan hierarki pengambilan keputusan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar