Rabu, 29 April 2015


 *oleh : Muhammad Eko Prasetyo



Simon dalam Teori Rasional Terkekang menyatakan bahwa pilihan rasional para politikus yang memperjuangkan kepentingan pribadi atau golongan lebih utama daripada kepentingan masyarakat, akan secara otomatis atau alamiah dibatasi.

Proses pembuatan keputusan administrasi dipengaruhi oleh tingkat koordinasi, keahlian dan tanggung jawab pemangku jabatan, serta pelatihan yang mempengaruhi kualitas pembuatan keputusan. Oleh karena itu, perlu keseimbangan antara kepentingan individu dan tujuan yang ingin dicapai organisasi.

Beberapa prinsip administrasi yang diakui antara lain sebagai berikut :
- Efisiensi administrasi ditingkatkan melalui spesialisasi.
- Efisiensi ditingkatkan dengan membagi anggota kelompok dalam suatu hierarki wwenang yang pasti.
- Efisiensi administrasi ditingkatkan dengan mempersempit rentang kendali.
- Efisiensi ditingkatkan dengan pengelompokan pekerjaan dan maksud pengawasan berdasarkan tujuan, proses, pelanggan, atau tempat.


Analisis atau kritik :
            Berdasarkan penjelasan teori yang diungkapkan Herbert Simon diatas dalam aspek politik, saya beranggapan bahwa keputusan yang seperti itu hanya akan menguntungkan kepentingan pribadi para ellit politik, karena mereka kurang mementingkan kepentingan publik. Keputusan yang seperti ini tentunya akan sangat bertentangan dengan pemerintahan yang seharusnya mereka bisa mengedepankan kepentingan masyarakat namun mereka lebih memperjuangkan kepentingan pribadai. Artinya bahwa politikus itu pun nantinya akan mensengsarakan rakyat dan bisa memperkaya diri dari setiap keputusan yang diambil.

Kemudian Simon mengajukan gagasan mempertimbangkan rasionalitas dalam perilaku administratif. Idealnya, Simon menunjukkan bahwa semua pengambilan keputusan akan mengikuti proses seperti mata rantai. Namun, sistem di lapangan jarang sesederhana ini, dan orang tidak selalu berakhir dengan mempertimbangkan perilaku alternatif waktu, pengetahuan, dan kelompok. Sementara, rasionalitas secara kasar didefinisikan sebagai perhatian atau keberpihakan pada pemilihan perilaku tertentu dari suatu sistem nilai yang dapat dievaluasi.
Secara ringkas, Simon menjelaskan bahwa banyak keputusan dibuat dengan mengabaikan aspek rasionalitas yang diperhatikan dalam dunia ekonomi. Hal ini berbeda dengan rasionalitas dalam administrasi publik yang disebutnya sebagai rasionalitas terbatas (bounded rationality).

Pengambilan keputusan dengan rasionalitas yang terbatas ini terjadi karena keterbatasan dalam memperoleh informasi yang valid dan sifat yang kompleks dari informasi itu sendiri.
Oleh karena itu untuk mewujudkan keputusan rasional yang berasaskan pada prinsip administratif setiap individu harus diberi bekal atau pelatihan khusus yang mampu mengasah dirinya untuk menganalisa suatu permasalahan sebelum mengambil keputusan, tentunya keputusan yang diambil itu diharapkan mampu menguntungkan bagi semua golongan (bukan pribadi saja), dan yang paling penting adalah tetap menerapkan prinsip administratif dan hierarki pengambilan keputusan.


0 komentar: